Rabu, 30 November 2011

Pasir Putih

Pasir Putih adalah objek wisata alam pantai yang banyak dikunjungi oleh masyarakat terutama pada hari libur. Terletak sekitar 4 km dari pusat kota Manokwari, dapat dicapai dengan kendaraan roda dua dan roda empat dan dapat di tempuh sekitar 10 menit. Pantai ini berpasir kuarsa putih, airnya jernih dengan panorama Pulau Mansinam di depannya, sangat aman dan nyaman untuk kegiatan rekreasi keluarga, berenang dan kegiatan olahraga air lainnya.

Selasa, 29 November 2011

Danau Kabori

Danau Kabori terletak sekitar 20 km dari kotamanokwari Papua Barat.Danau kabori bisa di tempuh dari kota manokwari menuju kearah selatan dengan menggunakan kendaraan umum atau sepeda motor .Danau ini kini dijadikan sebagai tujuan objek wisata yang banyak dikunjungi masyarakat setempat. panorama alam sekitarnya terlihat kontras dan unik. Aktifitas yang dapat dilakukan di pantai dan danau ini antara lain memancing, berperahu dan berenang.

Senin, 28 November 2011

Pantai Bakaro

Pantai Bakaro terletak sekitar 3 km ke arah timur Pantai Pasir Putih. Kedua pantai ini di pisahkan oleh sebuah kampung Pasirido, tempat bermukim sebagian besar masyarakat Biak Numfor. Untuk tiba di tempat ini, pengunjung dapat menggunkan kendaraan umum roda empat atau sepeda motor. Menikmati Atraksi pemanggilan ikan dari laut lepas ke perairan tepian pantai dengan menggunakan sumpritan untuk kemudian diberi makan menjadi daya tarik wisata yang memiliki keunikan tersendiri.

Minggu, 27 November 2011

Teluk Triton

Teluk Triton terletak di Kabupaten Kaimana, Papua Barat.
Daerah ini dikenal dengan keindahan bawah air yang dikenal sebagai sorga bawah laut dan warisan budaya.
untuk pergi ke Teluk Triton. Dari Port Kaimana, akan memakan waktu sekitar 3 jam dengan perahu panjang dan sekitar satu setengah jam dengan speedboat ke Teluk Triton.
Kawasan di Teluk Triton terdapat 959 jenis ikan karang dan 471 jenis karang di mana 16 dari mereka adalah spesies baru. Keindahan karang lunak adalah pemandanganan air alami di Teluk Triton. Serta dengan mudah menemukan Bryde’s paus mencari makanan.
Gambar kuno dari jaman pra-sejarah di sisi gunung menunjukkan telapak tangan dan binatang di Maimai adalah keindahan budaya yang semenarik dunia bawah laut di Teluk ini.

Sabtu, 26 November 2011

Pulau Venue


Pulau Venue, adalah salah satu pulau kecil yang berada di sebelah selatan Distrik Buruway yang luasan hanya sekitar 15 ha. Pulau ini memiliki pantai pasir yang putih dan terumbu karang yang indah. Sesuai namanya, merupakan relung bertelur Penyu Belimbing dan beberapa satwa endemic maupun satwa migran. Pantai pasir putih merupakan tempat bertelur Penyu Belimbing dan Burung Maleo. Satwa migran seperti Pelikan dari Australia secara periodik setiap tahun hadir di pulau ini untuk sekedar menghindari musim yang ekstrim di habitat asalnya dan terkadang menjadikan pulau ini sebagai relung untuk berkembang biak. Pada siang hari, kelelawar banyak bergantungan di pohon Cemara pantai yang tumbuh di pulau ini untuk beristirahat menunggu malam tiba, kembali beraktivitas mencari makan. Di tengah pulau terdapat laguna (kolam karang), merupakan habitat beberapa biota laut. AnakPenyuDi Pulau Venue pun menyimpan situs berupa kuburan keramat yang hingga kini secara fisik masih terlihat. Perairan laut di sekeliling pulau memiliki terumbu karang dengan berbagai bentuk dan aneka warna, beragam jenis biota laut berasosiasi dengan terumbu karang memunculkan panorama dasar laut yang menakjubkan. Pulau Venue dapat dijangkau melalui laut dengan rata-rata waktu tempuh 3 – 5 jam dari ibu kota Kabupaten Kaimana; 1 – 1,5 jam dari ibu kota Distrik Buruway dan 20 – 30 menit dari Pulau Adi menggunakan long Boat/Speed Boat.
Sumber : www.kaimanakab.go.id

Jumat, 25 November 2011

Masjid Tua Patimburak



Masjid tua di Kampung Patimburak Masyarakat setempat mengenal masjid ini sebagai Masjid Tua Patimburak. Menurut catatan sejarah, masjid ini telah berdiri lebih dari 200 tahun yang lalu, bahkan merupakan masjid tertua di Kabupaten Fakfak. Bangunan yang masih berdiri kokoh dan berfungsi hingga saat ini dibangun pada tahun 1870, seorang imam bernama Abuhari Kilian.

Aura tradisional muncul saat menyambangi lokasi masjid tua ini. Di kampung yang dihuni tak lebih dari 35 kepala keluarga tersebut anda akan mendapati kesederhanaan yang menyatu dari bangunan masjid dan kehidupan masyarakatnya.

Sekilas bangunan masjid seluas tidak lebih dari 100 meter persegi ini tampak biasa. Namun coba perhatikan lebih seksama. Masjid ini memiliki keunikan pada arsitekturnya, yaitu perpaduan bentuk masjid dan gereja. Musa Heremba, imam Masjid Patimburak mengaku bangunan masjid ini telah mengalami beberapa kali renovasi. Meski mempertahankan bentuk aslinya, namun material asli yang belum diganti adalah empat buah pilar penyangga yang terdapat di dalam masjid.

Pada masa penjajahan, masjid ini bahkan pernah diterjang bom tentara Jepang. Hingga kini, kejadian tersebut menyisakan lubang bekas peluru di pilar masjid.

Kamis, 24 November 2011

Situs Purbakala Tapurarang

Situs Purbakala Tapurarang Lukisan tebing yang merupakan situs kuno Kokas di Andamata, Distrik Kokas, Fak-Fak, Papua Barat. Lukisan ini merupakan peninggalan jaman prasejarah
Salah satu situs kuno yang terkenal di Kokas adalah lukisan di tebing bebatuan terjal. Oleh masyarakat setempat, tebing bebatuan terjal ini biasa disebut Tapurarang. Di Distrik Kokas kekayaan peninggalan sejak zaman prasejarah ini bisa dijumpai di Andamata, Fior, Forir, Darembang, dan Goras.
Bagi masyarakat setempat, lokasi lukisan tebing ini merupakan tempat yang disakralkan. Mereka percaya lukisan ini adalah wujud orang-orang yang dikutuk oleh arwah seorang nenek yang berubah menjadi setan kaborbor atau hantu yang diyakini sebagai penguasa lautan paling menakutkan. Nenek ini meninggal saat terjadi musibah yang menenggelamkan perahu yang ia tumpangi.

Dari seluruh penumpang di perahu itu, hanya nenek ini yang meninggal. Konon tak ada satu pun penumpang di atas perahu yang berusaha membantu sang nenek untuk menyelamatkan diri. Merasa sakit hati, arwah nenek yang telah berubah menjadi setan kaborbor mengutuk seluruh penumpang perahu yang berusaha menyelamatkan diri di atas tebing batu. Karena kutukan tersebut seluruh penumpang dan hasil-hasil laut yang dibawa seketika berubah menjadi lukisan tebing.
Di lokasi lukisan tebing ini Anda juga bisa menyaksikan kerangka-kerangka tulang manusia. Kerangka ini dipercaya merupakan kerangka leluhur atau nenek moyang masyarakat Kokas. Pada zaman dahulu masyarakat di sini memiliki kebiasaan meletakkan jasad leluhur yang meninggal di tebing batu, gua, tanjung ataupun di bawah pohon besar yang dianggap sakral.
Tulang tengkorak terdapat di tebing di Andamata, Distrik Kokas, Fak-Fak, Papua Barat. Tulang tengkorak manusia ini adalah sisa kebiasaan masyarakat setempat yang tidak menguburkan jazad leluhur melainkan meletakkannya di tebing batu, gua, tanjung ataupun di bawah pohon besar yang khusus atau dianggap sakral.

Rabu, 23 November 2011

Air Terjun Tagor


AIR TERJUN TAGOR,Hingga kini masih banyak orang yang belum mengetahui tentang keberadaan air terjun tagor tersebut. Sekitar tahun 1990_an ada turis –turis mancanegara yang sering datang dan meminta penduduk local untuk mengantar mereka menuju ke air terjun tersebut. Namun pada tahun 2000 hingga sekarang sangat jarang sekali bahkan tak ada sama sekali.

Ada beberapa jalan yang bisa digunakan untuk menuju ke air terjun tersebut antara lain, melalui pinggiran kali atau melalui jalan bekas perusahaan kayu. Jalan bekas perusahaan tersebut kini sudah menjadi semak-semak sehingga sulit untuk menggunakan kendaraan roda empat. Jarak ke air terjun Tagor jika melewati jalan perusahaan maka kuranglebih 27 km.
Bila melalui jalan kali maka jarak tempuh lebih cepat kurang lebih 6 jam perjalanan. Bagi yang belum terbiasa berjalan diatas batu kali akan merasa keletihan dan rasanya malas jalan bersantai ditempat dimana duduknya. Jalan melalui pinggiran kali terkadang harus melompat karena besar batu-batu yang ada di kali tersebut. Terkadang harus basah-basah karena menyeberang kali. Dari pinggiran kali ini pulalah kita akan sampai ke air terjun tagor.

Menurut cerita masyarakat di kampung Mambunibuni, dulunya untuk mengetahui ketinggian air terjun tersebut; leluhur atau nenek moyang kami membungkus ubi (Keladi) dengan daun-daunan. Awalnya bungkusan tersebut sebesar genggaman tangan orang dewasa. Dibungkus terus dengan daun-daunan yang ada di pinggiran; dibungkus dan terus dibungkus hingga sebesar buntalan bantal. Lalu buntalan tersebut dibawah ke atas air terjun kemudian membiarkan hanyut dan jatuh mengikuti terjunan air tersebut. Setelah buntalan tersebut jatuh mengikuti terjunan air; mereka mengeceknya buntalan tersebut dibawah terjunan air itu; apakah buntalan tersebut masih utuh atau sudah hancur berkeping keping. Karena ketinggian dan terjunan air dan putarannya mengakibatkan buntalan tersebut hancur berkeping-keping maka diambil suatu kesimpulan bahwa iar terjun ini sangat tinggi dan berbahaya bila ada yang sampai jatuh kesana.

Selasa, 22 November 2011

Monumen MCArthur


Monumen McArthur ini terletak di Ifar Gunung Sentani,Jayapura, yang kemudian dikenal dengan Bukit Makatur. Konon dulunya Jendral Mac Arthur saat PD II mendarat pertama kalinya di Papua, di pelabuhan Hamadi (sekarang menjadi markas AL Jayapura), kemudian berjalan mendaki melalui Sentani. Bukit Makatur terletak di atas danau Sentani, jarak tempuh dari kota Jayapura 45 menit, melewati jalan berkelak kelok menyusuri laut Jayapura, terus dilanjutkan berkelok kelok menyusuri Danau Sentani, kemudian terus naik ke bukit. Dari bukit Makatur kita disuguhi pemandangan Danau Sentani dan landasan lapangan terbang Sentani yang terlihat dari atas. Di bukit ini ada museum.Monumen McArthur yang merupakan simbol bangsa Amerika dan Angkatan bersenjata sekutu yang pernah berkuasa di provinsi Papua di bawah pimpinan Jenderal Douglas McArthur pada perang dunia II. Pada waktu itu, sang Jenderal membangun sebuah markas besar perang Pasifik Barat di Hollandia (sekarang Jayapura). Monumen tersebut dibangun untuk memperingati keberhasilan Jenderal McArthur dengan sumpahnya yang terkenal “Saya akan kembali”. Sumpah itu diukir rapi pada kaki monumen. tersebut .

Senin, 21 November 2011

Danau Sentani


Danau Sentani di bawah lereng Pegunungan Cagar Alam Cycloops yang memiliki luas sekitar 245.000 hektar. yang terbentang antara Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura, Papua,Danau Sentani yang memiliki luas sekitar 9.360 hektar dan berada pada ketinggian + 75 meter di atas permukaan laut, adalah salah satu danau terbesar di Papua.Danau Sentani berpotensi untuk pengembangan budi daya ikan air tawar.untuk peningkatan gizi keluarga dan salah satu sumber pendapatan daerah.dengan potensi debit air yang berskala besar tersebut, danau Sentani dapat dijadikan lahan budidaya berbagai jenis ikan air tawar, yang nantinya dapat memenuhi permintaan pasar di Papua bahkan sampai keluar Papua. “Danau Sentani bisa untuk budi daya banyak jenis ikan air tawar seperti Mujair, Mas, Lele, Nila, dan berbagai jenis ikan berprotein tinggi lainnya.

Minggu, 20 November 2011

Pantai Amai

Objek Wisata Pantai Amai merupakan Pantai yang mempunyai pasir putih,airnya jernih dan sangat menarik, dihiasi dengan muara sungai air tawar yang jernih di ujung pantai,serta dilengkapi pondok-pondok untuk beristirahat, banyak wisatawan datang ke pantai ini untuk mandi dan berjemur di teriknya panas matahari. Pantai ini terletak di Distrik Depapre 5 km dari Pantai Depapre Kota Jayapura.objek wisata pantai amai merupakan pantai Pertemuan Air Asin dengan air Tawar.Objek Wisata Pantai Amai sangat cocok buat wisata akhir pekan bersama keluarga.

Sabtu, 19 November 2011

Pante Base G





Objek Wisata Pantai Base G. Pantai ini terletak di sebelah barat kota jayapura. sekitar 10 km dari kota jayapura. Dari pantai ini, kita dapat melihat ke samudra pasifik dan jg sebagai pintu gerbang bagi masuknya kapal dari arah barat. Pantai Base G terkenal masih asli, alami, unik, indah, nyaman serta elok. Hamparan pasir putihnya seolah mengajak Anda untuk berlama-lama memanjakan diri. Air lautnya yang berwarna biru dan jernih jelas memanjakan mata Anda serta memunculkan inspirasi. Bahkan, pemandangan lautnya tembus sampai ke dasar laut. Langit pun terlihat begitu bersih dan bersahabat di kala cuaca cerah menaungi pantai indah yang membentang disepanjang Samudera Pasifik ini. Benar-benar pantai ideal bagi Anda penggemar olahraga renang atau yang senang berjemur di bawah terik sinar matahari. Pada bulan tertentu, sunrise bisa nongol dari horizon.

Jumat, 18 November 2011

Pantai Holtekamp


Pantai Holtekamp terletak di distrik Muara Tami kota Jayapura, Papua.berjarak kurang lebih 50 kilometer dari pusat kota Jayapura.Pantai Holtekamp ini merupakan salah satu sisi teluk Yotefa yang menjadi trademark yang berada di kota Jayapura.

Pantainya cukup bersih, berpasir putih dan landai, jika ombak tidak sedang besar, pengunjung dapat mandi sambil bermain pasir di pesisir Pantai Holtekamp. Banyaknya pohon nyiur serta melambai membuat pantai ini cukup teduh.buat para pengunjung Jangan khawatir, di tengah keteduhan nyiur itu banyak tersedia pondok2 yang bisa dipakai untuk tempat istirahat.

Sayang tidak ada orang yang berjualan makanan di sana, jadi pengunjung harus membawa bekal sendiri dari rumah.
 alasannya memilih Pantai Holtekamp adalah tempatnya yang indah dan tenang, ombaknya yang bagus, serta karena tidak banyak retribusi serta tagihan dari masyarakat pemilik hak ulayat. "Di sini kita hanya perlu membayar uang masuk kendaraan yakni untuk roda empat seharga Rp20 ribu dan roda dua seharga Rp10 ribu, lalu sewa honai Rp50 ribu,".

Kamis, 17 November 2011

Taman Margasatwa Ragunan


Untuk mencapai tempat ini, apabila Anda tidak menggunakan kendaraan pribadi, Anda dapat menggunakan TransJakarta (busway) jurusan Kuningan-Ragunan yang berakhir tepat di depan kebun binatang ini, atau bila Anda tidak langsung menggunakan jurusan ini, Anda dapat transit dahulu ke halte Dukuh Atas untuk kemudian menggunakan jalur ini. Jadi dengan ongkos Rp 3.500,- Anda dapat menuju Ragunan dengan mudah dan cepat.


Tiket masuk kebun binatang ini dapat Anda beli seharga Rp 4.000,- untuk orang dewasa dan Rp 3.000,- untuk anak-anak. Binatang-binatang yang ada disini cukup lengkap seperti berbagai macam unggas(burung pelikan, merak, elang, dan lainnya), berbagai primata (kera, bekantan, dan lainnya), berbagai jenis ular, beruang madu, gajah, rusa, unta, kudanil, banteng, kelelawar. Untuk binatang buas, Anda dapat melihat harimau, harimau putih, singa, buaya, beruang. Selain melihat binatang, Anda juga dapat mengajak anak Anda bermain di taman bermain anak, dimana ada berbagai macam permainan dan aneka permainan dari balon.
Di kebun binatang ini juga terdapat "Pusat Primata Schmutzer". Anda diharuskan membeli tiket seharga Rp 5.000,- untuk masuk ke tempat tersebut. Tempat ini khusus menampilkan berbagai macam primata dengan suasana yang berbeda dan terdapat museum primata untuk menambah pengetahuan anak-anak. Pertama kali masuk, kita harus menaiki tangga, kemudian dari atas kita dapat melihat gorila dengan ukuran sebesar manusia. Primata lain yang ada disini antara lain siamang, simpai, kera putih, dan berbagai jenis lainnya.
Ada juga "Dunia Orang Utan", disini kita memasuki terowongan panjang dan gelap yang dibuat menyerupai goa, dimana antara tiap-tiap bagian dipisahkan oleh tali-tali yang menyerupai akar pohon. Pada sisi-sisi terowongan di bagian tertentu akan nampak kaca tebal sehingga kita dapat melihat orang utan yang berada di luar.
Setelah keluar dari terowongan, kita dapat menaiki rumah pohon yang tinggi atau berjalan diantara pohon melewati jembatan gantung. Di bagian lain, terdapat taman bali. Tempat ini dibuat menyerupai suasana bali. Ada juga tempat bermain untuk anak seperti ayunan, batang pohon yang dapat dipanjat, bergelantung di tali atau bermain pasir.
Bila Anda merencanakan ke tempat ini, hendaknya membawa persediaan air minum yang cukup, karena untuk melihat binatang yang satu dan yang lain Anda harus berjalan kaki. Sediakan juga topi atau payung untuk melindungi dari sinar matahari. Jadi, untuk liburan tidak berarti harus mengeluarkan banyak uang.

Rabu, 16 November 2011

Situ Babakan


Situ Babakan terletak sekitar 300 m dari Jalan Moh.Kahfi, dengan luas areal lebih kurang 35 Ha. Untuk menuju ke Situ Babakan akan melewati pemukiman dan Kebun Rakyat. Sampai saat ini Situ Babakan baru berfungsi sebagai badan air irigasi, pemancingan, berenang dan tempat berperahu. Pada waktu mendatang Situ Babakan direncanakan akan dikembangkan dan dikelola sebagai obyek wisata.

Situ Babakan adalah suatu cagar budaya yang terletak di Srengseng Sawah, kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Situ berarti danau dalam bahasa Sunda dan memang desa Situ Babakan diapit oleh dua buah danau.

Pada tahun 2004, daerah ini dijadikan Pusat Perkampungan Betawi bersamaan dengan HUT DKI yang ke-474 dikarenakan masih banyaknya perkampungan Betawi asli di daerah ini. Daerah cagar budaya ini meliputi 165 hektar, terdiri dari Kebun Rakyat, perkampungan masyarakat betawi serta kedua danau yang mengapit perkampungan ini.

Selasa, 15 November 2011

Taman Anggrek Ragunan


Taman anggrek Ragunan (TAR) merupakan aset Pemda DKI Jakarta dengan luas lahan sekitar 5 ha, dikelola oleh Dinas Pertanian DKI Jakarta. Keberadaan TAR menjadi salah satu objek Wisata Agro, yang berfungsi sebagai: tempat wisata, tempat berlangsungnya aktivitas agribisnis tanaman anggrek baik dalam bentuk tanaman maupun bunga potong, dan sebagai sarana untuk mempelajari seluk beluk pemeliharaan anggrek

TAR dibagi menjadi 42 kavling yang dimanfaatkan untuk budidaya, pembibitan tanaman anggrek dan bunga potong. Disamping itu, dilengkapi pula dengan kios sarana produksi dan kantor pemasaran. Kavling-kavling anggrek tersebut dikelola oleh para petani anggrek yang tergabung dalam koperasi. Jenis-jenis anggrek yang diusahakan oleh para petani antara lain jenis Dendrobium, Orcidium, Arachnis, Phalaenopsis, serta tanaman hias penunjang lainnya.

Senin, 14 November 2011

Balai Benih Ikan Ciganjur




Balai Benih Ikan Ciganjur merupakan lahan milik Pemda DKI Jakarta dengan luas lebih dari 10 ha. Balai ini dikelola oleh Dinas Perikanan yang kegiatannya, antara lain: pembenihan ikan, pemeliharaan ikan dan secara berkala diadakan atraksi lomba memancing.

Selain itu, sebagian lahan ini juga dimanfaatkan oleh para petani ikan yang mengusahakan ikan konsumsi dan ikan hias. Produksi balai benih ikan tidak hanya melayani pembeli lokal, tetapi juga melayani pembeli yang berasal dari luar kota Jakarta. Pengunjung yang datang dapat membeli ikan konsumsi dan ikan hias.

Minggu, 13 November 2011

Taman Mini Indonesia Indah


Wisatanesia.com-Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan suatu kawasan wisata budaya di Jakarta. Di tengah-tengah TMII terdapat sebuah danau yang menggambarkan kepulauan Indonesia yang besar dalam bentuknya yang kecil.

Gagasan pembangunan suatu miniatur yang memuat kelengkapan Indonesia dengan segala isinya ini dicetuskan oleh Ibu Negara, Siti Hartinah, yang lebih dikenal dengan sebutan Ibu Tien Soeharto. Gagasan ini tercetus pada suatu pertemuan di Jalan Cendana no. 8 Jakarta pada tanggal 13 Maret 1970. Melalui miniatur ini diharapkan dapat membangkitkan rasa bangga dan rasa cinta tanah air pada seluruh bangsa Indonesia. Maka dimulailah suatu proyek yang disebut Proyek Miniatur Indonesia "Indonesia Indah", yang dilaksanakan oleh Yayasan Harapan Kita.

TMII mulai dibangun tahun 1972 dan diresmikan pada tanggal 20 April 1975. Berbagai aspek kekayaan alam dan budaya Indonesia sampai pemanfaatan teknologi modern diperagakan di areal seluas 150 hektar.


TMII memiliki logo yang pada intinya terdiri atas dua huruf I dan I. Kedua huruf ini mewakili nama "Indonesia Indah" sedangkan maskotnya berupa tokoh wayang Hanoman yang dinamakan NITRA (Anjani Putra). Maskot Taman Mini "Indonesia Indah" ini diresmikan penggunaannya oleh Ibu Tien Soeharto, bertepatan dengan dwi windu usia TMII, pada tahun 1991.

Di Indonesia, hampir setiap suku bangsa memiliki bentuk dan corak bangunan yang berbeda, bahkan tidak jarang satu suku bangsa memiliki lebih dari satu jenis bangunan tradisional. Bangunan atau arsitektur tradisional yang mereka buat selalu dilatarbetakangi oleh kondisi lingkungan dan kebudayaan yang dimiliki. Di TMII, gambaran tersebut diwujudkan melalui Anjungan Daerah, yang mewakili suku-suku bangsa yang berada di 26 propinsi Indonesia.

Sabtu, 12 November 2011

Monumen Pahlawan Revolusi

Monumen Pahlawan Revolusi dibangun atas gagasan Presiden ke-2 Indonesia, Soeharto. Dibangun diatas tanah seluas 14,6 hektar. Monumen ini dibangun dengan tujuan mengingat perjuangan para Pahlawan Revolusi yang berjuang mempertahankan ideologi negara Republik Indonesia, Pancasiladari ancaman ideologi komunis.



Keenam pahlawan revolusi tersebut adalah:
• Panglima Angkatan Darat Letjen TNI Ahmad Yani,
• Mayjen TNI R. Suprapto
• Mayjen TNI M.T. Haryono
• Mayjen TNI Siswondo Parman
• Brigjen TNI DI Panjaitan
• Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo

Museum yang diresmikan pada 1 Oktober 1992 oleh Presiden Soeharto ini, menyajikan peristiwa-peristiwa PKI dalam bentuk diorama, yaitu penyajian tiga dimensi yang berjumlah 34 diorama.

Di samping itu di Monumen Pancasila Sakti yang menyajikan 9 buah diorama mulai dari rapat persiapan pemberontakan sampai dengan tindak lanjut pelarangan PKI, yaitu rumah penyiksaan, rumah pos komando, dan dapur umum.

Untuk melengkapi koleksi yang ada, di Monumen Pancasila Sakti juga disajikan benda-benda bersejarah lainnya antara lain pakaian pakaian bersejarah lainnya antara lain pakaian-pakaian asli milik 10 Pahlawan Revolusi di ruang relik dan kendaraan-kendaraan yang ada di pameran taman yaitu Panser Saraceen yang digunakan untuk membawa salah satu jenazah Pahlawan ke Kalibata,

replica Truk Dodge yang digunakan oleh anggota-anggota PKI untuk membawa jenazah Jendral D.I Pandjaitan ke desa Lubang Buaya Jakarta Timur, Jeep Toyota Kanvas, kendaraan dinas Men/Pangad Jenderal TNI Ahmad Yani.

Jumat, 11 November 2011

Makam Pangeran Jayakarta

Makam Pangeran Jayakarta terletak di Jatinegara Kaum, dan merupakan objek ziarah yang terkenal di daerah Jakarta Timur.



Pangeran Jayakarta berasal dari Banten, Pria dari pangeran Sungerasa Jayawikarta bernama pangeran Akhmad Jaketra,yang meneruskan perjuangan ayahnya tahun 1619-1640 M. Basis pertahanannya diwilayah timur Jakarta, di suatu tempat merupakan utan jati sepanjang kali Sunter, pada triwulan III tahun 1619 M, diresmikan dan diberi nama Jatinegara.

Yang mempunyai arti : Jati = Setia dan Negara = Pemerintahan. Jadi berarti Pemerintahan yang sejati. Setahun kemudian tepatnya tahun 1920 M beliau mendirikan masjid dengan tiang empat yang merupakan soko guru dan diberi nama Masjid Assalafiah yang bermakna tertua sampai saat ini masih dipelihara oleh ahli waris dan keturunanya.

Pada tahun 1940 M Pangeran Jayakarta meninggal dunia dan dimakamkan dekat Masjid Assalafiah bersama Prianya Pangeran Lahut dan familinya Pangeran Sageri, istri Pangeran Sangiyang yaitu Ratu Rafiah serta Pangeran Suria.

Makam Pangeran Jayakarta dipugar pertama pada tahun 1700 oleh Pangeran Sageri, pemugaran kedua tahun 1842 oleh Aria Tubagus Kosim. Pemugaran ketiga tahun 1969 oleh Gubernur DKI H. Ali Sadikin, dibangun dua lantai dengan membuat menara baru. Pemugaran keempat pada tahun 1992 oleh Gubernur DKI H. Suryadi Soedirdja, melalu Dinas Museum dan Sejarah DKI Jakarta.

Masjid Assalafiah dan makam Pangeran Jayakarta banyak diziarahi oleh para ulama besar baik dari Mesir, ulama, Habib terkemuka Indonesia dan para pejabat pemerintah, serta masyarakat dari luar daerah provinsi DKI Jakarta.

Kamis, 10 November 2011

Ancol


Wisatanesia.com-Taman Impian Jaya Ancol merupakan sebuah objek wisata di Jakarta Utara. Pada 2006, Taman Impian Jaya Ancol berubah nama menjadi Ancol Jakarta Bay City
Sejarah

Sebagai kawasan wisata, Taman Impian Jaya Ancol ternyata sudah berdiri sejak abad ke-17. Waktu itu, Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Adriaan Valckenier, memiliki rumah peristirahatan sangat indah di tepi pantai. Seiring perjalanan waktu, kawasan itu kemudian berkembang menjadi tempat wisata.

Sayangnya, ketika Perang Dunia II meletus disusul perang kemerdekaan, Ancol terlupakan. Sungai Ciliwung secara leluasa menumpahkan air dan lumpurnya ke sana sehingga mengubah kawasan tersebut menjadi kotor, kumuh, dan berlumpur. Kawasan yang semula cantik, berubah menjadi menyeramkan bagaikan 'tempat jin buang anak'.

Lalu, muncul usulan agar kawasan itu difungsikan menjadi daerah industri. Namun, usul itu ditolak mentah-mentah oleh Presiden Soekarno. Malah, Bung Karno ingin membangun kawasan itu sebagai daerah wisata. Lewat Keputusan Presiden pada akhir Desember 1965, Bung Karno memerintahkan kepada Gubernur DKI Jaya waktu itu, dr. Soemarno, sebagai pelaksana pembangunan proyek Taman Impian Jaya Ancol. Proyek pembangunan ini baru terlaksana di bawah pimpinan Ali Sadikin yang ketika itu menjadi Gubernur Jakarta. Pembangunan Ancol dilaksanakan oleh PD Pembangunan Jaya di bawah pimpinan Ir. Ciputra.
Pembangunan
Kekhasan Taman Impian Jaya Ancol di awal-awal berdirinya ditandai dengan dibangunnya Teater Mobil pada tahun 1970. Sarana rekreasi berikut yang dibangun makin mempopulerkan keberadaan Taman Impian Jaya Ancol, tidak saja di kalangan masyarakat ibu kota, tetapi juga seluruh Indonesia.

Pembangunan berbagai proyek terus berlanjut hingga kini. Pedagang kaki lima ditata, hotel dibangun, lapangan golf, dan beragam permainan dihadirkan. Hal itu berarti sarana rekreasi dan hiburan di Taman Impian Jaya Ancol akan semakin lengkap. Pada tahun-tahun berikutnya, pengadaan sarana rekreasi dan hiburan diarahkan pada sarana hiburan berteknologi tinggi. Hal itu telah dimulai dengan dibangunnya kawasan Taman Impian "Dunia Fantasi" tahap I pada tahun 1985.

Kini, Taman Impian Jaya Ancol yang berdiri pada lahan seluas 552 hektar, telah menjadi tempat wisata dan rekreasi permainan terbesar dan terlengkap di Indonesia. Saat ini, mayoritas sahamnya dikuasai oleh Pemda DKI Jakarta. dan dana yang di keluarkan mencapai Rp. 9 triliyun.

Rabu, 09 November 2011

Masjid Luar Batang



Masjid Luar Batang adalah sebuah masjid yang berada di daerah Pasar Ikan, Jakarta Utara. Di masjid ini terdapat makam seorang ulama bernama Alhabib Husein bin Abubakar bin Abdillah Al 'Aydrus yang meninggal pada tanggal 24 Juni 1756.

Nama masjid ini diberikan sesuai dengan julukan Habib Husein,yaitu Habib Luar Batang. Ia dijuluki demikian karena konon dahulu ketika Habib Husein dikuburkan, pada saat digotong ke "kurung batang", tiba-tiba jenazahnya sudah tidak ada.

Hal tersebut berlangsung sampai tiga kali. Akhirnya para jama'ah kala itu bermufakat untuk memakamkan beliau di tempatnya sekarang ini. Jadi maksudnya, keluar dari "kurung batang". Masjid ini sering didatangi peziarah dari berbagai pelosok tanah air.

Selasa, 08 November 2011

Rumah Si Pitung

Seperti yang kita ketahui, nama Si Pitung identik sebagai sosok seorang tokoh “jawara” asal Tanah Betawi – sebutan masyarakat pribumi tempo dulu untuk kota Batavia, kini Jakarta. Nama besarnya begitu menggaung saat era pemerintahan kolonial Belanda masih berada di Indonesia. Hingga kini, nama Pitung masih tetap melegenda di hati sanubari masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Betawi. Riwayat hidup “Sang Jawara” tersebut masih tetap tersimpan hingga kini, dalam bentuk monumen sebuah rumah panggung yang masih berdiri tegak dan berada di kawasan Marunda, Jakarta Utara.

Bangunan rumah inilah yang konon dipercaya oleh masyarakat setempat, sebagai tempat tinggal Si Pitung. Rumah panggung yang berarsitektur khas Cina ini, berukuran 40 x 8 meter persegi, berdiri di atas tanah seluas 700 meter persegi. Lantai aslinya terbuat dari bilah-bilah bambu. Sementara itu, dinding rumahnya terbuat dari kayu jati yang tidak dicat, sehingga terlihat jelas warna asli kayu jati tersebut. Di samping bangunan rumah, terdapat pula dua buah kolam yang dasarnya masih tanah.

Di halaman depan rumah, ditumbuhi beberapa pohon sejenis petai cina. Di bagian depan dan belakang rumah, terdapat beranda yang dilengkapi tangga setinggi 1,5 meter yang dihiasi ornamen-ornamen berupa motif ukiran kayu di kedua sisinya.

Di halaman rumah, terdapat sebuah pendopo kecil. Dimana bangunan pendopo kecil tersebut, konon dahulunya, sering digunakan Pitung untuk pertemuan atau menerima tamu, di kalangan teman-teman dan tetangganya yang singgah di rumahnya itu.

Tahun 1972, Pemerintah DKI Jakarta mengadakan pemugaran rumah tersebut. Sayangnya, akibat pemugaran tersebut, beberapa keaslian bagian dari rumah tersebut banyak yang hilang, misalnya, lantai rumah yang semula bambu, diganti dengan kayu; dinding rumah saat ini, telah dicat dengan sejenis pelitur kayu yang berwarna merah tua; kemudian, kolam yang berada di sekitar rumah, seluruh bagiannya telah dipasangi keramik; termasuk, beberapa jalan setapak di sekeliling rumah tersebut, juga dipasangi keramik; atap genteng rumah juga telah diganti, namun warnanya masih tetap sama; dan, rumah tersebut, kini telah dipasangi listrik, sehingga tidak menimbulkan kesan angker, seperti sebelumnya.

Untuk melihat rumah tersebut, terdapat dua jalan yang menuju kesana, melalui darat atau menggunakan perahu penyeberangan. Apabila kita menempuh jalan darat, bisa menggunakan angkutan umum dari Terminal Tanjung Priok, sekitar 15 km ke arah Rorotan. Kemudian, perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan ojek (sepeda/motor), dan kita masih harus menyusuri jalan tanah sejauh 3 km.

Apabila kita menggunakan kendaraan pribadi, kita dapat menitipkannya pada rumah-rumah penduduk setempat—yang telah terbiasa menerima kedatangan pelancong yang akan berkunjung ke rumah tersebut—yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi Rumah Pitung. Selain melalui jalan darat, kita bisa juga menggunakan perahu penyeberangan untuk melintasi jarak sekitar 50 meter sampai ke Kampung Marunda Pulo. Kemudian, kita masih harus menempuh jarak kira-kira 200 meter untuk dapat mencapai lokasi tujuan.

Senin, 07 November 2011

Pelabuhan Sunda Kelapa Pelabuhan Sunda Kelapa

Sunda Kelapa adalah nama sebuah pelabuhan dan tempat sekitarnya di Jakarta, Indonesia. Pelabuhan ini terletak di kelurahan Penjaringan, kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

Meskipun sekarang Sunda Kelapa hanyalah nama salah satu pelabuhan di Jakarta, daerah ini sangat penting karena desa di sekitar pelabuhan Sunda Kelapa adalah cikal-bakal kota Jakarta yang hari jadinya ditetapkan pada tanggal 22 Juni 1527. Kala itu Sunda Kelapa milik Kerajaan Sunda yang beribukota di Pakuan Pajajaran atau Pajajaran (sekarang kota Bogor) yang direbut oleh pasukan Demak dan Cirebon. 

Walaupun hari jadi kota Jakarta baru ditetapkan pada abad ke-16, sejarah Sunda Kelapa sudah dimulai jauh lebih awal, yaitu pada zaman pendahulu Kerajaan Sunda, yaitu kerajaan Tarumanagara. Kerajaan Tarumanagara pernah diserang dan ditaklukkan oleh kerajaan Sriwijaya dari Sumatera. Oleh karena itu, tidak heran kalau etnis Sunda di pelabuhan Sunda Kelapa menggunakan bahasa Malayu yang umum di Sumatera, yang kemudian dijadikan bahasa nasional, jauh sebelum peristiwa Sumpah Pemuda.
Sejarah

Pelabuhan Sunda Kelapa telah dikenal semenjak abad ke-12 dan kala itu merupakan pelabuhan terpenting Kerajaan Sunda yang beribukota di Pajajaran. Kemudian pada masa masuknya Islam dan para penjelajah Eropa, Sunda Kelapa diperebutkan antara kerajaan-kerajaan Nusantara dan Eropa. Akhirnya Belanda berhasil menguasainya cukup lama sampai lebih dari 300 tahun. Para penakluk ini mengganti nama-nama pelabuhan Sunda Kelapa dan daerah sekitarnya. Namun pada awal tahun 1970-an, nama kuno "Sunda Kelapa" kembali digunakan sebagai nama resmi pelabuhan tua ini.

Minggu, 06 November 2011

Taman Margasatwa Muara Angke




Taman Margasatwa Muara Angke berada di depan Perumahan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Taman ini menyajikan ekosistem bakau di wilayah Jakarta, Suaka Margasatwa Muara Angke (SMMA) merupakan sebuah kawasan hutan bakau (mangrove) di pesisir utara Jakarta. Secara administratif, kawasan ini termasuk wilayah Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara. 

Kawasan yang berdampingan dengan Perumahan Pantai Indah Kapuk ini, hanya dibatasi Kali Angke dengan permukiman nelayan Muara Angke. Pada sisi utara SMMA, terdapat hutan lindung Angke-Kapuk yang berada di dalam wewenang Dinas Kehutanan DKI Jakarta. SMMA sangat mudah dijangkau. Hanya 15 menit dari Bandara International Soekarno-Hatta dan satu kali naik angutan umum dari Grogol.

Sabtu, 05 November 2011

Kota Tua


Kawasan Wisata Malam dan Kuliner Kota Tua Selain sajian Kuliner dan Atraksi Kesenian, Unggulan Kawasan ini adalah Warisan Budaya Bangsa berupa Gedung-Gedung Tua peninggalan bersejarah dan Museum yang berada di Kawasan seperti, Museum Sejarah Jakarta,

Museum Wayang dan Museum Seni Rupa dan Keramik serta Museum BI dan Museum Bank Mandiri yang berdekatan dengan K...awasan. Juga Area Terbuka Taman Fatahillahyang akan membawa anda ke Masa Jakarta Tempo Doeloe.